Cover
DPW BKPRMI SULAWESI SELATAN (45 x 13 cm)_
WhatsApp Image 2022-06-11 at 13.00.23
previous arrow
next arrow
OPINI  

Anak Shaleh dari Masjid

Masjid adalah rumah tempat ibadah umat Islam atau Muslim. Masjid artinya tempat sujud dan sebutan lain bagi Masjid di Indonesia adalah musholla, langgar atau surau. Selain tempat ibadah Masjid juga merupakan pusat kehidupan komunitas muslim. Kegiatan-kegiatan (HBI) Hari Besar Islam, dst sering dilaksanakan di Masjid. Bahkan dalam sejarah Islam, masjid turut memegang peranan dalam aktivitas sosial kemasyarakatan hingga kemiliteran

Dr. Amruddin AE, S.Pt., M.Pd., M.Si.
Ketua DPW BKPRMI Sulsel
Dosen Unismuh Makassar

BKPRMISULSEL.ID | OPINI – Tepat hari ini adalah hari anak, hari anak tahun 2022 mengambil tema “Anak Terlindungi, Indonesia Maju”. Kalo dilacak sejarah maka tanggal peringatan hari anak di Indonesia sempat beberapa kali mengalami perubahan.  Di  era Soeharto dikeluarkan Kepres No.44/1984 yang memutuskan bahwa hari Anak Nasional diperingati setiap tanggal 23 Juli. Mengapa dipilih tanggal tersebut ? momentum diselaraskan dengan pengesahan UU tentang Kesejahteraan Anak pada 23 Juli 1979.

Tema diangkat tentang anak terlindungi, sebegitu terasa anak mengalami berbagai goncangan di era perubahan, digitalisasi, era distrupsi, society 5.0 dan seterusnya. Latifah (2015) menulis beberapa problem akan dihadapi seorang anak di masa globalisasi, yakni (1) derasnya arus informasi, (2) mengikisnya rasa nasionalisme, (3) melemahkan iman, (4) pergaulan bebas, (5) membangkang orangtua serta (6) tergerusnya ilmu pengetahuan agama.

Dahulu sebelum mengenal gadget, anak-anak akan bermain dengan teman sebayanya secara langsung seperti bermain petak umpet, gundu (kelereng), ular tangga, atau menonton TV. Namun dizaman yang sudah dipenuhi dengan teknologi canggih ini, anak-anak cenderung bermain game, mobile legend, free fire (tembak-tembakan) atau menonton video melalui Youtube. Perubahan ini tentu akan membawa kekuatiran bagi  orangtua terhadap perkembangan anak dikarenakan isi konten yang dapat mempengaruhi pola pikir dan tingkah lakunya.

Akbar S.Ahmed dan Hastings Donnan memberi batasan bahwa globalisasi pada prinsipnya mengacu pada perkembangan-perkembangan yang cepat di dalam teknologi komunikasi, transformasi, informasi yang bisa membawa bagian-bagian dunia yang jauh menjadi hal-hal yang bisa dijangkau dengan mudah. Kini, dunia ini seolah tanpa memiliki lagi batas-batas wilayah dan waktu. Dunia ibarat tanpa sekat, mendadak viral Citayam Fashion Week, keglamouran dan kebebasan berlebihan yang terjadi di Hollywood hadir tanpa sensor, dan seterusnya.

Globalisasi terjadi pertemuan dan gesekan nilai-nilai budaya dan agama di seluruh dunia yang memanfaatkan jasa komunikasi, transformasi dan informasi hasil modernisasi teknologi. Gesekan menghasilkan kompetisi liar yang berarti saling dipengaruhi (dicaplok-didominasi) dan mempengaruhi (mencaplok-mendominasi).

Erikson seorang psikolog menulis bahwa masa kanak-kanak merupakan gambaran awal manusia, tempat dimana sifat buruk yang tertentu dengan lambat dan jelas, berkembang dan mewujudkan dirinya. Menurut Fred Rogers, TV memainkan peranan begitu besar dalam pertumbuhan anak-anak kita dan orangtualah yang pertama dan terutama yang membentuk nilai anak-anak. Orang tua perlu berpikir keras mengenai pengaruh TV pada anak-anak dan cucu-cucu kita di masa mendatang.

Pada suatu kesempatan, penulis menjadi pembicara tentang  Masjid (Mesti) Ramah Anak (Bantimurung Maros, 22 Juni 2019). Masjid adalah rumah tempat ibadah umat Islam atau Muslim. Masjid artinya tempat sujud dan sebutan lain bagi Masjid di Indonesia adalah musholla, langgar atau surau. Selain tempat ibadah Masjid juga merupakan pusat kehidupan komunitas muslim. Kegiatan-kegiatan (HBI) Hari Besar Islam, dst sering dilaksanakan di Masjid. Bahkan dalam sejarah Islam, masjid turut memegang peranan dalam aktivitas sosial kemasyarakatan hingga kemiliteran (Wikipedia, 21/06/19).

BKPRMI berdiri pada 3 September 1977 bertepatan dengan 19 Ramadhan di Masjid Istiqomah Bandung. Pembentukan BKPRMI dilatarbelakangi 1). reaksi terhadap gejala sosial yang berkembang di tanah air, seperti orientasi pembangunan yang cenderung ke masyarakat sekuler, depolitisasi organisasi kepemudaan, dll 2). Isu kebangkitan Islam Abad 15 H yang ditandai dengan kesemarakan kegiatan keagamaan dst 3). tumbuh kembangnya kajian-kajian Islam di berbagai belahan dunia, 4). munculnya gerakan ummat Islam di seluruh dunia.

Di dalam AD BKPRMI ditulisakan BKPRMI bertujuan memberdayakan dan mengembangkan potensi Pemuda Remaja Masjid agar bertaqwa kepada Allah SWT, memiliki wawasan keIslaman dan keIndonesian yang utuh dan serta senantiasa memakmurkan Masjid sebagai pusat Ibadah, perjuangan dan sosial budaya dengan tetap berpegang teguh kepada prinsip aqidah, ukhuwah dan da’wah Islamiyah untuk mewujudkan masyarakat marhamah dalam bingkai NKRI (Bab III Pasal 7 AD BKPRMI).

LPPTKA dan LPPKS seperti gerakan kolaborasi Anak dan Keluarga. Motto LPPTKA adalah “Menyiapkan Generasi Qur’ani Menyongsong Masa Depan Gemilang” sedangkan LPPKS mempunyai misi diantaranya “Mendidik Anak Shaleh Sejak Usia Dini, Remaja dan Dewasa”.

Belajar mengaji di Masjid untuk mencetak anak shaleh, BKPRMI dilengkapi Kurikulum. Asas penyusunan kurikulum adalah mengacu pada asas agamis, asas filosofis, asas sosio-kultural, dan asas psikologis. Tahap krusial perkembangan jiwa anak usia 4 – 12 tahun menjadi asas tersendiri, usia ini kondusif untuk menerima bimbingan membaca dan menghafal Al-Qur’an serta pemahaman nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, seiring dengan itu suasana belajar dan proses pembelajarannya disesuaikan dengan dunia anak dan karakter kepribadiaanya yang senang bermain, prinsip bermain sambil belajar atau belajar sambil bermain, pilihan istilah TAMAN adalah juga mengacu pada aspek tersebut karena taman merupakan tempat yang kondusif untuk bermain. Saat ini TK/TPA sudah sangat berkembang pesat di seluruh Indonesia  rentang usia, TKA (4-7 tahun), TPA (7-12 tahun) TQA (12-14 tahun), dengan berbagai kegiatan KBM menggunakan BCM.

BKPRMI Prov.Sulsel sangat mendukung Masjid Ramah Anak dan semestinya Masjid ramah anak sudah terselenggara pada unit-unit binaan BKPRMI. Gerakan ini adalah ikhtiar, preventif  terhadap dampak negatif globalisasi, memastikan anak terlindungi supaya Indonesia maju.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *