Cover
DPW BKPRMI SULAWESI SELATAN (45 x 13 cm)_
WhatsApp Image 2022-06-11 at 13.00.23
previous arrow
next arrow

BKPRMI Siap Ambil Peran Atasi Stunting di Sulsel

Ketua Umum DPW BKPRMI Sulsel, Hasid Hasan Palogai mengatakan Kader BKPRMI harus berperan aktif dalam perubahan perilaku masyarakat adalah salah satu poin yang penting dan disini bisa menjadi peran kuat yang dilakukan BKPRMI.

BKPRMISULSEL.ID | MAKASSAR – Dalam rangka MILAD BKPRMI Ke-46, BKPRMI Sulawesi Selatan melaksanakan Webinar dengan judul Percepatan Penurunan Stunting di Sulawesi Selatan dalam Perspektif Klinis dan Komunitas.

Webinar ini menghadirkan keynote speaker kepala dinas kesehatan Prov Sulawesi Selatan Dr. dr. H. M. Ishaq Iskandar, M.Kes. dan juga dua narasumber yang pakar di bidang; dr. H. Asriadi Ali, Sp.N., M.A.P (Kepala Dinas P2KBP3A Kab. Takalar) dan DR. Hasnah, S.Kep.,NS.,M.Kes (Ketua PW IPEMI SulSel), Senin Sore (4/9/23).

Dalam sambutan Ketua Umum DPW BKPRMI Sulsel, Hasid Hasan Palogai mengatakan Kader BKPRMI harus berperan aktif dalam perubahan perilaku masyarakat adalah salah satu poin yang penting dan disini bisa menjadi peran kuat yang dilakukan BKPRMI.

“Perubahan perilaku masyarakat membutuhan dukungan yang sangat kuat dari kita semua yang memiliki tangan dan komunitas di akar rumput seperti BKPRMI maka BKPRMI mempunyai peran penting untuk merubah perilaku terkait pemenuhan gizi di keluarga dan penurunan stunting.”

Kadis Kesehatan Sulsel, Dr. dr. Ishaq Iskandar, M.Kes dalam pemaparannya mengatakan stunting ada isu stunting masih menjadi PR dibeberapa Kabupaten/Kota yang ada di Sulawesi Selatan.

“Hasil Studi SSGI tahun 2022 (21,6%) balita mengalami stunting dan Sulawesi Selatan masuk dalam 10 besar dengan presentase 27,2%. Salah satu upaya yang dapat dilakukan melalui pelaksanaan kampanye Komunikasi Perubahan Perilaku (KPP) melalui peran organisasi keagamaan seperti BKPRMI. Sedangkan target penurunan stunting yang diharapkan pemerintah adalah di bawah 14% pada tahun 2024. Angka yang sangat tinggi ini tentu harus menjadi perhatian semua untuk bekerjasama menurunkannya,”Ungkapnya.

Menurut dr. Asriadi Ali dalam pemaparan materinya menjelaskan penyebab stunting karena adanya beberapa faktor, salah satu faktor mendasar adalah kurangnya aspan protein, karbohidra dan fospor. Hal berbeda di ungkapan oleh Dr. Hasnah, penyebab stunting berawal dari kondisi remaja.

Dari dua materi yang di paparkan, bahwa stunting bukan hanya persoalan kurang gizi tetapi bagimana keluarga berperan penting dalam pencegahan stunting. Ibu hamil yang mengalami stres pada saat kehamilan akan mempengaruhi tumbuh kembang janin dan akan mempengaruhi tumbuh kembang janin sampai pada saat setelah kelahiran.

Pengecekan kondisi kesehatan sebelum nikah menjadi hal utama saat ini untuk mencegah stunting, begitu juga dengan pernikahan di usia dini.

Webiner ini di ikuti oleh Kader BKPRMI Se-Sulsel, Penyuluh, kader kesehatan dan aktifis. (Media Center BKPRMI Sulsel)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *