BKPRMISULSEL.id | Jakarta – Menyikapi terus memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina serta meningkatnya ketegangan di kawasan Timur Tengah, Dewan Pimpinan Pusat Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (DPP BKPRMI) secara resmi mengeluarkan Seruan Nasional pelaksanaan Qunut Nazilah sebagai bentuk dukungan spiritual dan solidaritas terhadap rakyat Palestina.
Seruan ini tertuang dalam Surat Edaran Nomor: 003.C/SE/DPP-BKPRMI/VI/2025, yang ditandatangani oleh Ketua Umum DPP BKPRMI H. Nanang Mubarok, S.HI., M.Sos. dan Sekretaris Jenderal Jailani Dalimunthe, S.H.. Surat tersebut ditujukan kepada seluruh jajaran struktur BKPRMI, mulai dari tingkat pusat hingga desa/kelurahan, organisasi otonom, pengurus DKM, takmir masjid/mushalla, serta umat Islam di seluruh Indonesia.
Tanggapan atas Agresi dan Genosida
Dalam surat edaran tersebut, DPP BKPRMI menyampaikan keprihatinan mendalam atas eskalasi konflik di Timur Tengah, terutama terhadap penyerangan Israel ke wilayah Iran serta tindakan genosida yang terus dilakukan terhadap rakyat Palestina.
“Dalam rangkaian salat Jumat maupun salat berjamaah lainnya, umat Islam di seluruh Indonesia diimbau untuk membaca Qunut Nazilah, serta memanjatkan doa bagi kemerdekaan Palestina dan keselamatan umat Islam di seluruh dunia,” tulis pernyataan resmi BKPRMI.
Doa Sebagai Kekuatan Spiritualitas Umat
Qunut Nazilah merupakan doa khusus yang dibacakan dalam salat ketika umat Islam menghadapi bencana besar, penindasan, atau krisis kemanusiaan. DPP BKPRMI mengajak umat Islam untuk menjadikan doa sebagai senjata spiritual dalam menghadapi penindasan terhadap sesama Muslim.
“Billahi fii Sabilil Haq. Wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,” tutup Nanang Mubarok dalam akhir seruannya.
Ajakan Nasional dan Dukungan Luas
DPP BKPRMI berharap seruan ini direspons serius oleh seluruh masjid dan mushalla di Tanah Air. Pelaksanaan Qunut Nazilah secara serempak diharapkan menjadi simbol kebersamaan, semangat ukhuwah Islamiyah, serta bentuk nyata dukungan moral dan spiritual terhadap perjuangan rakyat Palestina yang masih berada di bawah penjajahan.
“Ini adalah momen kita untuk menyatukan hati dan doa. Palestina tidak sendiri,” tegas Nanang. (Humas DPP BKPRMI)