Dr. H. Muhammad Saleh, M.Ag.
Dosen IAIN Parepare
Wakil Ketua DPW. BKPRMI Prov. Sulawesi Selatan
Ketua Majelis Dikdasmen PDM Kota Parepare
BKPRMISULSEL.id | Opini – Generasi muda Islam memiliki peran strategis dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, yang diharapkan menjadi puncak kejayaan bangsa dalam berbagai aspek, termasuk ekonomi, pendidikan, dan moralitas. Namun, di tengah upaya menuju visi tersebut, muncul tantangan besar yang mengancam integritas dan masa depan generasi muda, salah satunya adalah judi online.
Berita terbaru dari Kompas.com menyebutkan bahwa jumlah korban judi online di Indonesia yang telah dipetakan pemerintah mencapai 2,37 juta penduduk. Dari jumlah tersebut, 2 persen di antaranya adalah anak-anak berusia di bawah 10 tahun. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto menyatakan bahwa ada 80.000 anak di bawah usia 10 tahun yang terdeteksi bermain judi online. Lebih lanjut, untuk usia 10-20 tahun ada 11 persen atau sekitar 440.000 penduduk, dan sekitar 520.000 penduduk berusia 21-30 tahun atau sekitar 13 persen juga menjadi korban. Data ini menunjukkan betapa seriusnya dampak judi online pada berbagai kelompok usia di Indonesia. Fenomena ini tidak hanya merusak moral dan spiritual generasi muda tetapi juga berpotensi menghancurkan masa depan mereka dan menghambat terwujudnya generasi emas yang diharapkan.
Dalam Islam, judi termasuk dalam kategori dosa besar yang dilarang dengan tegas. Al-Qur’an menyebutkan dalam Surah Al-Maidah ayat 90: “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.” Ayat ini dengan jelas menunjukkan bahwa judi adalah perbuatan yang diharamkan dan harus dijauhi oleh setiap Muslim.
Selain itu, hadits Nabi Muhammad SAW juga menegaskan bahaya judi, seperti yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad: “Barangsiapa yang berkata kepada temannya, ‘Kemarilah, aku bertaruh denganmu’, maka hendaknya dia bersedekah.” Ini menunjukkan betapa seriusnya dampak negatif dari judi dalam kehidupan seorang Muslim. Oleh karena itu, penting bagi generasi muda Islam untuk memahami dan menghindari bahaya judi demi menjaga integritas dan moralitas mereka.
Judi online membawa banyak sekali bahaya yang mengancam individu dan masyarakat. Kemudahan akses ke situs judi melalui internet membuat banyak generasi muda terjerumus dalam praktik yang merugikan ini. Kerugian ekonomi adalah salah satu dampak paling nyata, di mana banyak individu mengalami kebangkrutan dan kehilangan harta benda mereka. Selain itu, judi online juga berdampak negatif pada kesehatan mental, menyebabkan kecanduan, stres, dan depresi. Di sisi sosial, praktik ini merusak hubungan keluarga dan komunitas, meningkatkan angka kriminalitas, dan menciptakan lingkungan yang tidak kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan generasi muda.
Kerugian ekonomi yang ditimbulkan oleh judi online tidak hanya dirasakan oleh individu yang terlibat, tetapi juga oleh keluarga mereka. Seringkali, anggota keluarga harus menanggung beban finansial akibat ulah salah satu anggotanya yang kecanduan judi. Hal ini dapat memicu konflik internal yang berdampak pada keharmonisan keluarga. Lebih jauh lagi, masyarakat secara keseluruhan juga merasakan dampak ekonomi negatif, seperti penurunan produktivitas kerja dan peningkatan beban sosial akibat meningkatnya angka pengangguran dan kemiskinan.
Selain dampak ekonomi dan sosial, judi online juga menimbulkan masalah hukum yang serius. Banyak individu yang terjebak dalam hutang akibat kecanduan judi beralih ke tindakan kriminal, seperti penipuan dan pencurian, untuk memenuhi kebutuhan finansial mereka. Fenomena ini tidak hanya meningkatkan angka kriminalitas tetapi juga menambah beban kerja aparat penegak hukum. Lingkungan yang dipenuhi dengan aktivitas perjudian dan kriminalitas menjadi tidak aman, menghambat perkembangan sosial yang sehat dan produktif. Oleh karena itu, pemberantasan judi online bukan hanya menjadi tanggung jawab individu, tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat dan pemerintah.
Judi online membawa banyak sekali bahaya yang mengancam individu dan masyarakat. Kemudahan akses ke situs judi melalui internet membuat banyak generasi muda terjerumus dalam praktik yang merugikan ini. Kerugian ekonomi adalah salah satu dampak paling nyata, di mana banyak individu mengalami kebangkrutan dan kehilangan harta benda mereka. Selain itu, judi online juga berdampak negatif pada kesehatan mental, menyebabkan kecanduan, stres, dan depresi. Di sisi sosial, praktik ini merusak hubungan keluarga dan komunitas, meningkatkan angka kriminalitas, dan menciptakan lingkungan yang tidak kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan generasi muda.
Indonesia disebut sudah memasuki darurat judi online. Pernyataan itu disampaikan oleh Anggota DPR RI Komisi VIII Wisnu Wijaya Adiputra. Menurut Wisnu, praktik perjudian online yang merajalela, sistematis, dan masif telah menyebabkan munculnya banyak perilaku kriminal turunan, seperti meningkatnya kasus bunuh diri dan pembunuhan antar anggota keluarga. “Jadi judi online benar-benar telah merusak sendi-sendi kehidupan keluarga, hingga sesama anggota keluarga tega menghilangkan nyawa. Ini harus dihentikan. Pemerintah harus secepatnya memberantas judi online ini sampai ke akar-akarnya,” kata Wisnu pada Senin, 24 Juni 2024, dikutip dari Fraksi.pks.id.
Faktor sosial dan ekonomi sering menjadi alasan utama mengapa orang terjerumus dalam judi online. Banyak yang beranggapan bahwa judi online adalah cara singkat dan sederhana untuk mendatangkan keuntungan besar, memenuhi keinginan menjadi kaya dalam waktu yang singkat. Namun, kenyataannya, banyak pelaku yang terlilit hutang dan justru kehilangan segala yang mereka miliki. Faktor situasional seperti tekanan ekonomi, gaya hidup konsumtif, dan keinginan mendapatkan uang secara instan juga turut mempengaruhi seseorang untuk terjerumus dalam judi online, terutama saat mereka berada dalam kondisi terdesak.
Faktor coba-coba juga merupakan pintu masuk yang umum bagi banyak orang ke dalam dunia judi online. Banyak yang awalnya hanya ingin mencoba, namun rasa penasaran dan keyakinan bahwa mereka bisa menang membuat mereka terus bermain. Persepsi keliru tentang probabilitas kemenangan membuat penjudi sulit meninggalkan praktik ini, karena mereka yakin bahwa kemenangan besar akan datang pada suatu saat, meskipun peluangnya sangat kecil. Selain itu, penjudi yang merasa terampil dalam permainan tertentu seringkali menganggap kekalahan sebagai “hampir menang”, yang mendorong mereka untuk terus bermain dengan harapan menang besar di masa depan.
Dampak judi online juga dirasakan dalam berbagai aspek kehidupan. Secara psikologis, kecanduan judi online menyebabkan stres, kecemasan, dan depresi yang mendalam. Pelaku sering kali cemas akan hasil yang didapatkan dan terus bermain dengan harapan memenangkan kembali uang yang telah hilang. Stres dan depresi ini diperburuk oleh tekanan sosial dan ekonomi yang dihadapi oleh pelaku. Dampak ekonomi dari kecanduan judi online sangat serius, dengan banyak pelaku yang terlilit hutang besar dan membuat kondisi finansial keluarga mereka tidak stabil. Dampak sosial juga signifikan, dengan meningkatnya tindakan kriminalitas seperti pencurian dan kekerasan yang sering kali terkait dengan upaya mendapatkan modal untuk berjudi.
Salah satu daya tarik terbesar judi online adalah janji kekayaan instan yang ditawarkan. Situs-situs judi mempropagandakan kisah sukses individu yang mendapatkan kekayaan besar dalam waktu singkat untuk menarik lebih banyak pemain. Namun, kenyataannya, kisah-kisah sukses tersebut seringkali hanyalah mitos atau strategi pemasaran untuk memancing korban baru. Fakta menunjukkan bahwa sebagian besar pemain judi online mengalami kerugian finansial yang besar. Tidak ada jalan pintas menuju kekayaan dan kesuksesan yang abadi melalui judi; sebaliknya, perjudian justru membawa lebih banyak kerugian dan penderitaan.
Contoh nyata dari dampak negatif judi online bisa dilihat dari kasus yang terjadi pada seorang pemuda bernama Dika (nama samaran) di Jakarta. Terbuai dengan cerita sukses seorang teman yang mengaku mendapat puluhan juta rupiah dari judi online, Dika memutuskan untuk mencoba peruntungannya. Awalnya, ia memang berhasil memenangkan sejumlah uang, namun kemenangan itu hanya sementara. Dalam beberapa bulan, Dika kehilangan semua tabungannya dan bahkan terjerat hutang karena terus menerus kalah. Akhirnya, ia harus menjual barang-barang berharga miliknya dan mengorbankan pendidikan untuk melunasi hutangnya.
Kasus lain yang serupa terjadi di Surabaya, di mana seorang ibu rumah tangga, Nia (nama samaran), terjerat dalam judi online dengan harapan dapat membantu keuangan keluarga. Setelah mendengar cerita sukses dari tetangganya, Nia menggunakan uang tabungan keluarga untuk berjudi. Awalnya ia memenangkan sejumlah kecil uang, namun setelah beberapa kali kalah, ia malah semakin kecanduan. Akibatnya, Nia kehilangan seluruh tabungan keluarga dan terpaksa meminjam uang dari rentenir dengan bunga tinggi. Keluarganya mengalami tekanan finansial yang berat, dan hubungan mereka pun menjadi tegang.
Contoh lain adalah kisah seorang mahasiswa di Bandung yang berusaha mencari cara cepat untuk mendapatkan uang guna membiayai kuliahnya. Tertarik dengan iklan-iklan yang menjanjikan kekayaan instan melalui judi online, ia mulai bermain dengan modal yang dipinjam dari teman-temannya. Namun, dalam waktu singkat, ia kehilangan semua uang tersebut dan merasa malu untuk mengakui kegagalannya. Keadaannya semakin memburuk ketika ia mulai mencuri barang-barang milik teman-temannya untuk mendapatkan uang guna berjudi lagi. Akhirnya, ia dikeluarkan dari kampus dan mengalami tekanan mental yang berat.
Kisah-kisah ini menunjukkan bahwa janji kekayaan instan dari judi online hanyalah ilusi yang berbahaya. Tidak ada orang yang menjadi kaya dan sukses secara abadi melalui jalan ini. Sebaliknya, judi online membawa lebih banyak kerugian finansial, masalah hukum, dan penderitaan mental serta sosial. Oleh karena itu, sangat penting untuk menyadari bahaya ini dan menjauhi godaan judi online demi masa depan yang lebih baik.
Sebagai penerus bangsa, pemuda Islam harus berperan aktif dalam memerangi judi online dan menjaga integritas mereka. Pendidikan dan kesadaran tentang bahaya judi online harus dimulai sejak dini, dengan melibatkan keluarga, sekolah, dan komunitas. Pemuda perlu diberi pemahaman yang mendalam tentang dampak negatif judi dan pentingnya menjauhi praktik tersebut. Selain itu, mereka harus didorong untuk mengisi waktu luang dengan kegiatan positif seperti olahraga, seni, dan aktivitas sosial yang bermanfaat. Dengan demikian, mereka dapat mengembangkan potensi diri dan berkontribusi positif terhadap masyarakat dan bangsa.
Untuk mewujudkan peran ini, generasi muda Islam dapat mengambil langkah-langkah konkret berikut. Pertama, membentuk komunitas atau kelompok diskusi di sekolah dan lingkungan yang fokus pada edukasi bahaya judi online. Kelompok ini bisa mengadakan seminar, workshop, dan diskusi rutin yang melibatkan para ahli dan mantan penjudi yang sudah berhasil keluar dari kecanduan judi.
Kedua, pemuda Islam bisa aktif di media sosial untuk menyebarkan informasi dan kampanye anti-judi online. Membuat konten kreatif seperti video, infografis, dan artikel yang menjelaskan bahaya judi online serta alternatif kegiatan positif dapat menarik perhatian teman sebaya.
Ketiga, generasi muda Islam dapat berpartisipasi dalam program-program keagamaan yang memperkuat iman dan moral. Mengikuti kegiatan keagamaan seperti pengajian, kegiatan sosial yang diselenggarakan oleh masjid atau organisasi keagamaan dapat membantu mereka menjauh dari godaan judi online. Selain itu, mereka bisa menjadi sukarelawan dalam program-program pemberdayaan masyarakat yang bertujuan mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan, sehingga mengurangi faktor-faktor pendorong seseorang untuk terjerumus dalam judi online.
Keempat, pemuda Islam harus berani mengambil sikap tegas dan melaporkan aktivitas judi online kepada pihak berwenang. Mereka dapat bekerja sama dengan lembaga penegak hukum dan pemerintah untuk memerangi penyebaran situs-situs judi online. Dengan menjadi agen perubahan di lingkungan mereka, pemuda Islam tidak hanya melindungi diri mereka sendiri dari bahaya judi online tetapi juga membantu menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan bermoral. Langkah-langkah konkret ini akan membentuk generasi muda Islam yang berintegritas, berdaya saing, dan siap berkontribusi untuk Indonesia Emas 2045.
Dukungan dan Langkah Konkret Organisasi Pemuda BKPRMI
Organisasi pemuda seperti Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) memiliki peran penting dalam mendukung upaya memberantas judi online. BKPRMI dapat mengambil langkah konkret seperti mengadakan kampanye edukatif tentang bahaya judi online di kalangan remaja dan pemuda. Kampanye ini bisa dilakukan melalui seminar, lokakarya, dan diskusi panel yang melibatkan para ahli, mantan penjudi yang sudah berhasil pulih, serta tokoh agama yang memberikan perspektif Islami mengenai dampak negatif judi.
BKPRMI juga bisa mengembangkan program-program alternatif yang menarik, seperti kegiatan keagamaan, pendidikan, dan sosial yang dapat menjadi wadah positif bagi generasi muda. Misalnya, BKPRMI dapat mengadakan kompetisi olahraga, festival seni, dan kegiatan literasi yang melibatkan pemuda untuk mengalihkan perhatian mereka dari aktivitas yang merugikan seperti judi online. Program ini tidak hanya memberikan hiburan dan pengembangan diri, tetapi juga memperkuat ikatan sosial dan solidaritas di kalangan pemuda.
Selain itu, BKPRMI dapat bekerja sama dengan pemerintah dan lembaga terkait untuk memperketat regulasi dan penegakan hukum terhadap situs judi online. Langkah ini bisa dilakukan dengan mengadvokasi kebijakan yang lebih ketat dan memastikan bahwa hukum yang ada ditegakkan secara konsisten. BKPRMI juga dapat membantu dalam penyebaran informasi tentang regulasi yang ada, sehingga masyarakat lebih sadar akan konsekuensi hukum dari terlibat dalam judi online.
Dukungan moral dan spiritual kepada korban judi juga merupakan langkah penting yang bisa diambil oleh BKPRMI. Organisasi ini bisa mendirikan pusat-pusat konseling yang memberikan bantuan psikologis dan spiritual bagi mereka yang terjerat judi online. Program rehabilitasi dan bimbingan yang melibatkan tokoh agama dan psikolog dapat membantu korban judi untuk pulih dan kembali ke kehidupan normal. BKPRMI juga dapat membentuk kelompok dukungan bagi keluarga korban judi, membantu mereka dalam menghadapi tantangan yang dihadapi akibat kecanduan judi anggota keluarga mereka.
BKPRMI juga dapat memanfaatkan media sosial dan teknologi digital untuk menyebarkan pesan anti-judi dan memberikan edukasi kepada masyarakat luas. Dengan membuat konten kreatif seperti video pendek, infografis, dan artikel yang menjelaskan bahaya judi online serta memberikan alternatif kegiatan positif, BKPRMI dapat menjangkau lebih banyak pemuda dan menginspirasi mereka untuk menjauhi praktik perjudian.
Langkah-langkah konkret ini menunjukkan bahwa BKPRMI memiliki potensi besar dalam memberantas judi online dan melindungi generasi muda dari dampak negatifnya. Dengan peran aktif dan kolaboratif, BKPRMI dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan bermoral, yang mendukung tercapainya visi Indonesia Emas 2045.
Judi online merupakan ancaman serius bagi generasi muda Islam yang memiliki peran penting dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Dampaknya yang merusak tidak hanya mempengaruhi individu tetapi juga keluarga dan masyarakat secara luas. Penting bagi kita semua untuk menyadari bahaya ini dan mengambil langkah-langkah konkret dalam memerangi praktik judi online. Dengan edukasi sejak dini, dukungan komunitas, kegiatan alternatif yang positif, peran aktif organisasi pemuda, dan kolaborasi dengan pemerintah, kita dapat melindungi generasi muda dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan mereka.
“Generasi emas bukanlah mereka yang hidup dalam kemewahan instan, tetapi mereka yang membangun kesuksesan dengan kerja keras, integritas, dan keteguhan iman. Bersama-sama, kita bisa menciptakan masa depan yang cerah dan berintegritas untuk bangsa dan negara. Jadilah agen perubahan dan pahlawan bagi generasi mendatang, karena masa depan Indonesia ada di tangan kita.”
Mewujudkan generasi emas 2045 yang berintegritas dan berkualitas adalah tanggung jawab bersama. Peran kita sangat penting dalam membimbing dan melindungi generasi muda dari pengaruh negatif judi online. Dengan komitmen dan kerja keras, kita bisa menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka menjadi individu yang tangguh, berdaya saing, dan berkontribusi positif bagi bangsa dan negara. Mari kita bersama-sama berperan aktif dalam edukasi, pencegahan, dan pemberantasan judi online. Kita harus berkomitmen untuk menjaga generasi muda dari pengaruh negatif judi online dan Ayo bersama-sama kita wujudkan generasi emas 2045 yang bebas dari judi online dan berkontribusi positif bagi bangsa dan negara. Masa depan yang cerah dan berintegritas untuk generasi mendatang ada di tangan kita. Bersama, kita wujudkan Indonesia Emas 2045.
Wassalam