Cover
DPW BKPRMI SULAWESI SELATAN (45 x 13 cm)_
WhatsApp Image 2022-06-11 at 13.00.23
previous arrow
next arrow
OPINI  

Gerakan “Back to Masjid”: Menghidupkan Kembali Peran Masjid sebagai Pusat Peradaban Modern

Masjid memiliki peran strategis dalam membentuk karakter bangsa sehingga gerakan “Back to Masjid” adalah langkah nyata untuk mewujudkan mimpi besar ini

Oleh:
Nanang Mubarok
Ketua Umum DPP BKPRMI

BKRMISULSEL.id | Opini – Gerakan “Back to Masjid” menjadi sebuah panggilan strategis yang saya sampaikan dalam pidato pelantikan Dewan Pengurus Pusat BKPRMI 2024-2029 di Wisma Kemenpora RI, Jumat (6/12/2024). Masjid, dalam visi Indonesia Emas 2045, harus melampaui perannya sebagai tempat ibadah dan bertransformasi menjadi pusat peradaban yang inklusif, inovatif, dan relevan dengan dinamika zaman. Sebagai episentrum kehidupan sosial dan spiritual, masjid harus mampu merangkul generasi muda, mendorong kreativitas, dan menginspirasi perubahan yang mendukung pembangunan bangsa secara holistik. Gerakan ini menjadi kunci untuk membangun bangsa yang tangguh, berakar pada nilai-nilai agama, namun tetap adaptif terhadap perubahan global.

Di masa lalu, masjid memainkan peran strategis dalam membangun komunitas yang kuat secara moral, intelektual, dan sosial. Masjid menjadi episentrum kegiatan pendidikan, penguatan ekonomi, hingga penyelesaian masalah sosial. Namun, di era modern ini, fungsi tersebut tampak mulai bergeser. Banyak masjid yang kini hanya aktif pada saat-saat tertentu, seperti waktu shalat atau acara keagamaan, tanpa mengoptimalkan potensinya untuk memberdayakan masyarakat.

Gerakan “Back to Masjid” mengusung gagasan brilian: mengembalikan masjid ke fungsi idealnya sebagai pusat peradaban yang multifungsi. Dengan semangat kolaborasi lintas sektor, masjid dapat menjadi ruang pemberdayaan ekonomi melalui koperasi berbasis masjid, pelatihan keterampilan, hingga pusat literasi digital. Di sisi lain, masjid juga dapat menjadi ruang pendidikan karakter bagi generasi muda, mengajarkan nilai-nilai kebangsaan, solidaritas, dan kepedulian sosial.

Teknologi Sebagai Penggerak

Era digital membuka peluang besar untuk mendukung transformasi masjid menjadi pusat peradaban modern. Aplikasi manajemen masjid, platform crowdfunding, dan dakwah melalui media sosial adalah contoh nyata bagaimana teknologi dapat memperluas peran masjid. Dengan adopsi teknologi, masjid dapat lebih efektif menjangkau generasi muda yang notabene adalah pengguna aktif media digital.

Namun, teknologi hanyalah alat. Kunci utamanya tetap pada manusia, terutama generasi muda, yang perlu diberdayakan agar merasa memiliki dan terhubung dengan masjid. Pemuda adalah elemen penting dalam gerakan ini. Jika mereka melihat masjid sebagai ruang yang mendukung kreativitas, inovasi, dan pemberdayaan, maka masjid tidak hanya akan hidup, tetapi juga berkembang sebagai pusat solusi bagi tantangan masyarakat modern.

Kolaborasi untuk Membangun Masa Depan

Dalam visinya, menekankan pentingnya kolaborasi pemerintah, organisasi keagamaan, dunia usaha, dan masyarakat. Pendekatan ini adalah strategi yang tepat. Pemerintah dapat memberikan dukungan kebijakan dan pendanaan, organisasi keagamaan mengembangkan program-program pembinaan yang relevan, dunia usaha berkontribusi melalui program CSR, sementara masyarakat dan komunitas menjadi motor penggerak kegiatan di masjid.

Gerakan ini tidak hanya akan menghidupkan kembali masjid sebagai pusat peradaban, tetapi juga menyiapkan fondasi generasi emas yang dibutuhkan Indonesia pada 2045. Dengan masjid sebagai pusat spiritualitas, kreativitas, dan solidaritas, kita sedang membangun landasan masyarakat yang kokoh, harmonis, dan produktif.

Mimpi Indonesia Emas Dimulai dari Masjid

Indonesia Emas 2045 adalah visi besar yang membutuhkan persiapan matang, terutama dalam membangun generasi yang unggul secara intelektual dan moral. Masjid memiliki peran strategis dalam membentuk karakter bangsa. Gerakan “Back to Masjid” adalah langkah nyata untuk mewujudkan mimpi besar ini.

Dengan semangat kebersamaan, inovasi, dan kolaborasi lintas sektor, masjid dapat kembali menjadi pusat peradaban yang memberikan solusi nyata bagi masyarakat. Indonesia Emas dimulai dari masjid—dari tempat ibadah yang menjadi titik awal peradaban hingga menjadi fondasi bangsa yang kuat di masa depan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *