BKPRMISULSEL.id | Maros — Sebanyak 927 santri dari 155 TK/TPA se-Kabupaten Maros mengikuti Wisuda Santri ke-26 LPPTKA-BKPRMI Kabupaten Maros yang digelar di Gedung Serbaguna Kabupaten Maros, Minggu (27/4/2025). Acara ini dihadiri secara virtual oleh Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, serta dihadiri langsung oleh Bupati Maros, Dr. H.A.S Chaidir Syam, S.IP., MH., bersama sejumlah pejabat penting dan tokoh masyarakat.
Dalam sambutannya, Gubernur Andi Sudirman Sulaiman menekankan pentingnya pembinaan akhlak mulia bagi para santri. Ia mengingatkan bahwa keberhasilan pendidikan tidak hanya diukur dari kemampuan baca tulis Al-Qur’an, melainkan juga dari pembentukan karakter yang berakhlak mulia.
“Santri kita harus dibina dengan akhlak mulia, karena itu pondasi utama dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa,” tegas Andi Sudirman Sulaiman.
Gubernur juga memberikan apresiasi tinggi terhadap kerja nyata BKPRMI di lapangan, khususnya dalam pembinaan baca tulis Al-Qur’an dan karakter santri. Beliau berkomitmen untuk memperhatikan kesejahteraan guru mengaji melalui insentif khusus yang akan diprogramkan oleh Dinas Pendidikan Sulsel dan Biro Kesra. Selain itu, ke depan, guru mengaji daerah juga akan diberikan kuota khusus sebagai petugas haji daerah.
Sementara itu, Bupati Maros Dr. H.A.S Chaidir Syam, S.IP., MH. dalam sambutannya menyampaikan rasa bangga dan terima kasih kepada seluruh pengurus BKPRMI atas dedikasi dalam membina generasi Qur’ani.
“Kami tentu sangat mengapresiasi seluruh jajaran BKPRMI yang telah membina anak-anak kita, khususnya dalam hafalan mengaji. Keberhasilan program ini akan membentuk generasi yang cerdas secara intelektual, berkarakter, dan berakhlak baik,” ujar Bupati Maros.
Sebagai bentuk apresiasi, Bupati Maros juga memberikan hadiah umrah kepada empat guru TK/TPA terbaik di Kabupaten Maros.
Ketua DPW BKPRMI Sulsel, H. Samsuddin Nur, S.Ag., M.Si., menekankan bahwa wisuda santri bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan awal dari proses panjang dalam mempelajari, mentadabburi, dan mengamalkan Al-Qur’an.
“Program wisuda ini bukan sekadar seremoni. Kita ingin ke depan pengelolaan TK/TPA lebih inovatif, tidak sekadar dikelola seadanya, sehingga mampu menghasilkan santri berkualitas, bukan sekadar kuantitas,” kata Samsuddin Nur.
Ustadz syam juga mendorong agar santri dari TK/TPA dapat berprestasi tidak hanya di ajang internal seperti FASI, tetapi juga di tingkat STQH dan MTQ baik provinsi maupun nasional.
Sementara itu, Ketua Umum DPD BKPRMI Maros, Muhammad Yusuf dalam laporannya menyebutkan bahwa pada wisuda tahun ini, LPPTKA BKPRMI Maros juga memberikan penghargaan kepada 10 besar wisudawan terbaik, peraih nilai tertinggi pada Juz 30 dalam munaqasyah, serta penghargaan kepada TK/TPA teraktif.
Menariknya, pada munaqasyah dan ujian tahun ini, untuk pertama kalinya di Sulawesi Selatan, telah diterapkan ujian Dinul Islam berbasis digital, sebagai inovasi dalam proses evaluasi santri.
Acara wisuda ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh dan pejabat Kepala Dinas Pendidikan Sulsel H. Iqbal Nadjamuddin, Anggota DPRD Sulsel Andi Muhammad Irfan AB, Dirwil LPPTKA Sulsel Muh. Yusuf Sewang, Kapolres Maros, Dandim 1422 Maros, Ketua MUI Maros, Ketua Baznas Maros, Ketua Harian Masjid Al-Markaz Maros, Kepala Unit TK/TPA se-Kabupaten Maros, Serta ratusan orang tua santri.
Suasana acara berlangsung penuh haru dan kebanggaan, menandai komitmen semua pihak untuk terus mencetak generasi Qur’ani yang berilmu, berakhlak mulia, dan berdaya saing tinggi. (Humas DPD BKPRMI Maros)
