CITIZEN REPORTER
Gamar Mansyur – Direktur Daerah LPPTKA-BKPRMI Luwu
BKPRMISULSEL.id | Luwu – Banjir yang melanda Kabupaten Luwu beberapa waktu lalu telah menimbulkan kerugian material yang cukup besar, khususnya bagi para guru ngaji.
Menyikapi hal tersebut, Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Taman Kanak-Kanak Al-Qur’an Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (LPPTKA BKPRMI) Kabupaten Luwu Timur dan Kabupaten Luwu melakukan aksi solidaritas dengan memberikan sejumlah bantuan.
Kedua lembaga ini bersama-sama mengumpulkan dan menyalurkan bantuan kepada para guru ngaji yang terdampak.
Kegiatan bantuan ini dilaksanakan di Kabupaten Luwu, yang baru-baru ini mengalami banjir. Bantuan diserahkan langsung di lokasi terdampak banjir di Kabupaten Luwu. Beberapa titik distribusi telah ditentukan untuk memastikan bantuan dapat sampai kepada mereka yang benar-benar membutuhkan.
Proses penyerahan bantuan dilakukan pada tanggal 24 sampai 28 Mei 2024. Ini merupakan bagian dari respons yang dilakukan kedua lembaga untuk membantu korban banjir.
Aksi solidaritas ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap para guru ngaji yang telah berjasa dalam mengajar anak-anak membaca Al-Qur’an.
Banjir yang melanda telah mengakibatkan kerugian dan bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban mereka serta mendukung kelanjutan kegiatan mengajar mengaji.
Bantuan yang diberikan meliputi 100 buah Al-Qur’an, 83 buah Iqro’, 20 lembar sajadah, 11 lembar mukena, 11 buah kompor Rinnai 1 tungku beserta uang tunai untuk beli semen bagi salah seorang Guru Ngaji yang rumahnya hanyut terbawa arus banjir.
Donasi tersebut dikumpulkan dari sesama Guru Ngaji dari Kecamatan Towuti dan Kecamatan Nuha serta Pengurus LPPTKA Luwu dan Pengurus LPPTKA Luwu Timur donatur lainnya dari salah seorang hamba Allah dari Sidrap dan disalurkan oleh tim dari LPPTKA BKPRMI Kabupaten Luwu.
Setiap item bantuan diserahkan langsung kepada para guru ngaji, memastikan bahwa bantuan tersebut benar-benar sampai ke tangan yang membutuhkan.
Melalui kolaborasi ini, diharapkan para guru ngaji yang terdampak banjir dapat segera bangkit dan kembali melaksanakan tugas mulianya dalam mengajar mengaji. Bantuan ini juga merupakan wujud nyata dari semangat kebersamaan dan gotong-royong dalam menghadapi bencana.
