Dr. H. Muhammad Saleh, M.Ag
Wakil Ketua DPW BKPRMI Sulawesi Selatan
Ketua MPD DPD BKPRMI Kota Parepare
BKPRMISULSEL.id | Opini — Pendidikan Alqur’an memiliki peran yang sangat vital dalam membentuk karakter dan kepribadian umat Islam. Alqur’an tidak hanya sebagai kitab suci yang dibaca dan dihafalkan, tetapi juga sebagai pedoman hidup yang mencakup seluruh aspek kehidupan manusia. Dalam konteks ini, proses belajar Alqur’an seharusnya tidak dibatasi oleh waktu atau fase tertentu dalam kehidupan seseorang. Wisuda santri sering kali dipandang sebagai puncak dari perjalanan belajar Alqur’an. Namun, pandangan ini perlu diperluas agar wisuda tidak dilihat sebagai akhir, melainkan sebagai sebuah tonggak penting menuju pendalaman yang lebih intens dan berkelanjutan.
Tujuan dari wisuda santri adalah untuk mengakui pencapaian mereka dalam menghafal atau memahami Alqur’an hingga tahap tertentu. Ini adalah momen yang penting untuk merayakan keberhasilan dan memberi motivasi lebih lanjut. Namun, dalam kerangka pendidikan Alqur’an yang ideal, wisuda harus menjadi titik tolak bagi santri untuk terus menggali makna dan hikmah Alqur’an secara lebih mendalam, sehingga mereka dapat mengimplementasikan ajarannya dalam kehidupan sehari-hari.
Wisuda harus dipahami sebagai awal dari perjalanan yang lebih dalam untuk memahami dan mengamalkan ajaran Alqur’an dalam kehidupan. Santri, orang tua, dan pemerintah dapat melihat wisuda sebagai momen yang menandai komitmen baru untuk terus mendalami Alqur’an dan menjadikannya pedoman hidup yang nyata dan praktis.
Wisuda dalam konteks pendidikan Alqur’an adalah seremonial resmi yang menandai pencapaian santri dalam menghafal, memahami, atau mempelajari Alqur’an hingga tingkat tertentu. Wisuda ini biasanya diadakan oleh lembaga pendidikan Alqur’an, seperti pesantren, madrasah, atau sekolah-sekolah tahfidz. Sebagaimana yang dilaksanakan LPPTKA-BKPRMI acara wisuda tidak hanya mengakui keberhasilan akademis santri, tetapi juga merayakan dedikasi dan komitmen mereka dalam menuntut ilmu agama.
Wisuda memiliki makna simbolis yang sangat penting dalam kehidupan seorang santri. Beberapa makna simbolis tersebut antara lain:
1. Pencapaian dan Prestasi: Wisuda adalah pengakuan atas usaha keras dan disiplin santri dalam belajar Alqur’an. Ini adalah momen yang merayakan pencapaian mereka dan memberikan rasa percaya diri, setelah menamatkan proses pembelajaran Alqur’an sesuai tingkatannya pada TKA/TPA.
2. Transisi dan Perubahan: Wisuda menandai transisi dari satu fase belajar ke fase berikutnya. Ini menunjukkan bahwa santri telah mencapai tingkat pemahaman tertentu dan siap untuk melanjutkan ke tahap yang lebih dalam, sesuai tuntutan kurikulum
3. Motivasi dan Inspirasi: Momen wisuda memberikan inspirasi bagi santri untuk terus belajar dan berusaha mencapai prestasi yang lebih tinggi, untuk lebih mendalami Al-Qur’an sebagai pedoman dalam kehidupan.
4. Pengakuan Sosial: Wisuda juga merupakan pengakuan sosial yang diberikan oleh lembaga pendidikan dan masyarakat kepada santri atas pencapaiannya. Ini memberikan dorongan moral dan spiritual bagi santri untuk terus mengabdi dan berkontribusi kepada masyarakat.
Meskipun wisuda adalah momen yang membanggakan, itu juga menandai awal dari tanggung jawab baru bagi santri. Mereka harus terus mendalami Alqur’an, mengamalkan ajarannya dalam kehidupan sehari-hari, dan menjadi teladan bagi lingkungan sekitarnya. Wisuda mengharuskan santri untuk tidak hanya mempertahankan, tetapi juga memperdalam pengetahuan mereka tentang Alqur’an. Dengan tanggung jawab ini, santri diharapkan dapat memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan umat.Dengan memahami makna dan tanggung jawab pasca wisuda, santri, orang tua, dan pemerintah dapat bekerja sama untuk mendukung proses pendalaman Alqur’an yang berkelanjutan. Ini akan membantu membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berakhlak mulia dan siap menghadapi tantangan kehidupan dengan panduan Alqur’an.
Setelah wisuda, santri dapat menggunakan berbagai metode untuk lebih mendalami Alqur’an. Mereka dapat membaca dan mempelajari tafsir, mengikuti kelompok diskusi, serta melanjutkan hafalan dengan pemahaman yang lebih mendalam. Studi tematik dan menghadiri kajian Alqur’an juga merupakan cara efektif untuk menggali lebih jauh ajaran-ajaran Alqur’an. Dengan praktik dan pengamalan sehari-hari, santri akan memperkuat hubungan mereka dengan Alqur’an dan mengaplikasikan ajarannya dalam kehidupan nyata. Pendalaman Alqur’an bukan hanya sekadar rutinitas akademis, tetapi merupakan upaya untuk menjadikan Alqur’an sebagai pedoman hidup yang nyata. Dengan memahami dan mengamalkan ajaran-ajaran Alqur’an, seseorang dapat mencapai kehidupan yang lebih bermakna dan bermanfaat, baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain.
Orang tua memainkan peran yang sangat penting dalam mendukung anak-anak mereka untuk terus mendalami Alqur’an setelah wisuda. Dukungan orang tua dapat terwujud dalam berbagai bentuk, mulai dari memberikan motivasi dan semangat, menyediakan fasilitas dan sumber daya serta senantiasa mengontrol anak-anaknya untuk tetap membuka lembaran-lembaran mushab Alqur’an, hingga menjadi teladan dalam mengamalkan ajaran-ajaran Alqur’an dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menciptakan lingkungan yang kondusif dan penuh dengan nilai-nilai islami di rumah, orang tua dapat membantu anak-anak mengatur waktu belajar mereka secara efektif dan membimbing mereka untuk terus meningkatkan pemahaman dan pengamalan Alqur’an. Selain itu, partisipasi aktif orang tua dalam kegiatan keagamaan bersama anak-anak, seperti pengajian atau ceramah, dapat memperkuat ikatan keluarga dan membangun kebiasaan positif yang akan mendukung pendalaman Alqur’an secara berkelanjutan. Dukungan dan keterlibatan orang tua yang konsisten akan memberikan dorongan moral dan spiritual yang sangat dibutuhkan oleh anak-anak dalam perjalanan mereka untuk menjadi pribadi yang berakhlak mulia dan berilmu.
Masyarakat dan lembaga pendidikan memiliki peran penting dalam mendukung pendalaman Alqur’an dengan menciptakan lingkungan yang kondusif dan memberikan akses terhadap pendidikan yang berkualitas. Komunitas dapat membentuk kelompok belajar Alqur’an, menyelenggarakan pengajian rutin, serta menyediakan dukungan sosial dan moral bagi para santri. Lembaga pendidikan seperti pesantren dan madrasah harus terus meningkatkan kualitas pengajaran dan menyediakan program pendalaman Alqur’an yang komprehensif.
Kolaborasi antara lembaga pendidikan dan organisasi keagamaan dapat memperkuat program pendidikan Alqur’an, sehingga santri mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan untuk memahami dan mengamalkan ajaran Alqur’an secara mendalam dan berkelanjutan.
Kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah sangat diperlukan untuk memperkuat pendidikan Alqur’an. Pemerintah dapat menyusun kebijakan yang mendukung, menyediakan fasilitas, dan melaksanakan program pelatihan bagi pengajar Alqur’an. Sementara itu, masyarakat dapat membentuk komunitas belajar, menyelenggarakan kegiatan keagamaan, dan memberikan dukungan sosial. Sinergi ini akan menciptakan ekosistem pendidikan yang kondusif, memastikan setiap individu memiliki akses dan kesempatan untuk mendalami Alqur’an dengan baik dan berkelanjutan.
Dengan dukungan yang kuat dari orang tua, masyarakat, dan pemerintah, proses pendalaman Alqur’an dapat berjalan dengan lebih baik dan memberikan manfaat yang besar bagi individu dan masyarakat secara keseluruhan. Sinergi antara ketiga komponen ini akan menciptakan ekosistem pendidikan yang kondusif untuk mencetak generasi yang berakhlak mulia, berpengetahuan luas, dan siap menghadapi tantangan kehidupan dengan pedoman Alqur’an.
Mendalami Alqur’an bukanlah tugas yang mudah, tetapi manfaatnya begitu besar dan tak ternilai. Melalui Alqur’an, kita menemukan petunjuk ilahi yang menerangi jalan kita, memberikan ketenangan jiwa, dan membimbing kita dalam setiap aspek kehidupan. Mari bersama-sama menguatkan niat dan semangat untuk terus belajar dan mengamalkan ajaran-ajaran suci ini.
Kepada para santri yang tercinta, wisuda adalah sebuah pencapaian yang patut dibanggakan, namun ingatlah bahwa ini bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan baru. Jadikanlah momen ini sebagai tonggak untuk semakin mendalami Alqur’an. Setiap ayat yang kita baca, setiap makna yang kita renungi, adalah bekal yang akan membimbing kita dalam menghadapi segala tantangan kehidupan. Teruslah belajar, teruslah berusaha, dan jangan pernah berhenti menggali hikmah dari kitab suci kita.
Kepada para orang tua, peran kalian sangatlah besar dalam mendukung anak-anak kita untuk terus mendalami Alqur’an. Jadilah motivator dan teladan bagi mereka. Dengan dukungan dan cinta kalian, anak-anak akan merasa lebih semangat untuk belajar dan mengamalkan ajaran Alqur’an. Mari kita bersama-sama menciptakan lingkungan yang kondusif dan penuh dengan nilai-nilai islami, sehingga mereka tumbuh menjadi generasi yang berakhlak mulia dan berpengetahuan luas.
Kepada pemerintah dan seluruh elemen masyarakat, marilah kita bersatu padu dalam memperkuat pendidikan Alqur’an. Pemerintah memiliki peran penting dalam menyediakan kebijakan dan fasilitas yang mendukung, sementara masyarakat berperan dalam menciptakan lingkungan yang positif dan mendukung proses belajar mengajar. Bersama-sama, kita dapat membangun generasi yang tidak hanya cerdas intelektual, tetapi juga memiliki moral yang kuat dan siap mengabdikan diri untuk kemajuan bangsa dan agama.
Mari kita jadikan Alqur’an sebagai panduan utama dalam hidup kita. Dengan semangat dan komitmen untuk terus belajar dan mengamalkan ajaran Alqur’an, kita akan menemukan kekuatan dan kebijaksanaan yang akan membawa kita menuju kehidupan yang lebih baik dan bermakna. Semoga Allah SWT selalu memberkahi usaha kita dan menjadikan kita termasuk hamba-hamba-Nya yang senantiasa mendapatkan petunjuk dari Alqur’an. Aamiin.
Selamat wisuda kepada para santri! Ingatlah, ini bukan akhir dari perjalanan belajar Alqur’an, melainkan awal dari perjalanan baru untuk semakin mendalami Alqur’an. Jadikan Alqur’an sebagai cahaya yang menerangi setiap langkah kehidupan kalian. Semoga keberhasilan ini menjadi motivasi untuk terus belajar dan mengamalkan ajaran-ajaran suci Alqur’an, sehingga kalian dapat menjadi pribadi yang berakhlak mulia dan bermanfaat bagi masyarakat. Aamiin.
Billahi Fii Sabilil Haq