Seri Karakter Kebangsaan #2
Oleh :
Mohamad Khaidir, S.E.
Pengurus DPD BKPRMI Makassar
Trainer Sekolah Karakter Kebangsaan Kemenpora RI
BKPRMISULSEL.id | Opini — Penanganan yang tepat bagi sifat atau sikap tak bertanggung jawab tentu adalah menjadi pribadi yang bertanggung jawab, baik dalam aspek sikap, kata, maupun perbuatan. Apa perbuatan serta sikap yang bertanggung jawab bagi seorang perokok? Rokok yang menurut Kementerian Kesehatan terdapat 250 jenis zat beracun dan 70 jenis zat yang diketahui bersifat karsinogenik. Kandungan tersebut berasal dari bahan baku utama rokok, yaitu tembakau.
Kandungan Rokok yang Bersifat berbahaya dan Merusak. Kata Ustaz Dr. H. Das’ad Latief S.Sos., S. Ag., M.Si., Ph.D. , bagi yang ingin merokok silakan merokok di ruangan tertutup lalu isap rokok dan isap pula asapnya sendiri. Mendengar kalimat Ustaz Dr. H. Das’ad Latief S.Sos., S. Ag., M.Si., Ph.D. ini membuat saya tersenyum dan berpikir bahwa, benar juga, begitu caranya si perokok untuk bertanggung jawab terhadap perbuatannya. Dalam agama Hindu, ada konsep Karmaphala. Karma yang berarti perbuatan dan phala yang berarti buah, maka karmaphala memiliki makna hasil perbuatan. Jika kita berbuat, maka harus berani bertanggung jawab, jangan mau enaknya saja. Setiap orang harus bertanggung jawab terhadap perbuatannya.
Begitu pula fenomena seks bebas di kalangan remaja, sungguh fenomena yang menyedihkan dan tidak bertanggung jawab. Seks yang sebenarnya adalah perbuatan mulia oleh suami istri yang sudah sah dalam ikatan pernikahan, dirusak oleh fenomena seks bebas yang amat sangat merugikan. Merugikan sekolah, guru, orang tua murid, apalagi remaja pelaku seks bebas sudah pasti paling banyak mengalami kerugian. Maka penting perlu adanya edukasi di kalangan remaja dan pemuda tentang bahaya seks bebas ataupun faktor destruktif lainnya.
Penulis sendiri adalah alumni Training of Trainer Nasional Faktor Destruktif remaja yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia pada tahun 2011, terdapat materi-materi yang bersumber dari data valid dan riset oleh fasilitator pelatihan bahwa awal terjadinya seks bebas adalah dari konten pornografi. Konten pornografi yang tampak dan clickbait membanjiri internet kita hari ini, yang membuat kita harus berhati-hati dan lebih bijak ketika berlayar di samudera internet. Keseringan menyaksikan konten porno dapat menyebabkan kerusakan pada 5 bagian otak, lebih parah dari efek Narkoba yang hanya merusak 2 bagian otak. Mirisnya, bagian otak yang dirusak oleh pornografi adalah Prefrontal Cortex yang berfungsi sebagai direktur atau pengambil keputusan di otak.
Ketika sering menyaksikan konten porno, prefrontal cortex akan dibanjiri oleh cairan dopamin yang membuatnya mengecil. Ketika prefrontal cortex mengecil maka fungsi otak juga cenderung menurun, kebijakan yang seharusnya dimiliki oleh ‘direktur’ kemudian menurun yang tentu saja berdampak buruk bagi manusia. Jadi, intinya agar karakter bangsa yang bertanggung jawab itu muncul, segera obati. obat bagi manusia yang tidak bertanggung jawab adalah dengan menjadi manusia yang bertanggung jawab.