Cover
DPW BKPRMI SULAWESI SELATAN (45 x 13 cm)_
WhatsApp Image 2022-06-11 at 13.00.23
previous arrow
next arrow
OPINI  

Tidak Bertanggung Jawab!

karakter kebangsaan sebagai sikap, perbuatan, dan perilaku manusia Indonesia secara kolektif.

Seri Karakter Kebangsaan
Oleh :
Mohamad Khaidir, S.E.
Pengurus DPD BKPRMI Makassar
Trainer Sekolah Karakter Kebangsaan Kemenpora RI

 

BKPRMISULSEL.id | Opini — Apa itu karakter bangsa? Karakter kebangsaan menjadi sesuatu yang menarik ketika kita berbicara manusia Indonesia. Kira-kira jika diberi kesempatan untuk mengemukakan gagasan, maka saya ingin menyederhanakan karakter kebangsaan sebagai sikap, perbuatan, dan perilaku manusia Indonesia secara kolektif. Jadi karakter kebangsaan ini akan berpengaruh sangat besar bagi peningkatan SDM masyarakat Indonesia. Namun kita juga harus jujur melihat realitas masyarakat Indonesia seperti apa, kita harus jujur mengakui bahwa ada karakter yang negatif ada pula karakter yang positif. Melihat karakter bangsa harus dengan pandangan optimis dan semangat perbaikan. Sebagaimana Rasulullah SAW yang memandang masyarakat Arab di masa Jahiliyah dengan jujur, dengan pandangan optimis dan semangat perbaikan.

 

Mochtar Lubis pada tahun 1977 berani mengemukakan gagasannya dalam bentuk ceramah dan tulisan yang dipublikasikan, berjudul Manusia Indonesia. Secara jujur dan obyektif, Mochtar Lubis mengemukakan enam ciri utama manusia Indonesia. Ciri yang pertama adalah tidak mau bertanggungjawab. Saya yang membaca gagasan ini di tahun 2023 tersentak sejenak, lalu di penghujung tahun 2024 ini, di bulan Desember, berani menuliskan dan menyajikannya kembali dengan analisis dan pandangan saya pribadi. Benar bahwa manusia Indonesia kebanyakan tidak mau bertanggungjawab, suka menyalahkan orang lain, suka menyalahkan keadaan.

 

Benar bahwa manusia Indonesia itu tidak mau bertanggungjawab, saya secara obyektif mencoba menyorot data yang dikeluarkan pemerintah untuk membuktikan hal tersebut. Seks yang terjadi pada remaja menurut saya adalah perilaku yang tidak bertanggungjawab, mau enaknya saja, tak mau berjuang, tak mau bertanggungjawab. Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr Hasto Wardoyo menyoroti rata-rata umur melakukan hubungan seks pada remaja. Ia menyebutkan bahwa hubungan seks remaja di usia 15-19 tahun mengalami peningkatan. Ia menyebut bahwa persentase perempuan usia 15-19 tahun yang melakukan hubungan seksual ada di 59 persen, sedangkan pada laki-laki berada di angka 74 persen. “Menikahnya rata-rata 22 tahun, tetapi hubungan seksnya 15-19 tahun, jadi perzinahan kita meningkat. Ini pekerjaan rumah untuk kita semua,” ucap Hasto dikutip dari Antaranews, Senin (11/3/2024).

Sama seperti merokok, menurut penulis adalah bukti bahwa benar manusia Indonesia tidak bertanggung jawab.

 

Penulis yang aktif juga di beberapa organisasi kepemudaan, juga menemukan fenomena merokok yang tak tertahankan Dimana-mana termasuk di warung kopi. Asap dari rokok itu sangat berbahaya bagi yang menghirupnya, apalagi jika yang menghirupnya bukan perokok. Sungguh mencerminkan perilaku yang tidak bertanggungjawab! Apalagi kenyataan yang terjadi jika pengendara motor atau mobil yang merokok, sungguh perilaku yang tidak bertangungjawab dan merugikan orang lain. Abu rokok dan asap rokok yang dihasilkan bukan hanya menjadi polusi dan sampah, tetapi juga dapat merugikan pengendara motor yang lainnya, dapat merugikan penumpang yang ada di dalam mobil. Sungguh ciri manusia Indonesia ini, yaitu tidak bertanggungjawab harus diubah dan dibutuhkan obat yang mujarab serta penanganan yang tepat. BERSAMBUNG.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *