hari Jadi Sulsel
Slide
Cover
WhatsApp Image 2022-06-11 at 13.00.23
previous arrow
next arrow
OPINI  

Pergantian Tahun: 1 Januari 2025 Versus 1 Rajab 1446 H

Pergantian tahun 1 Januari 2025 dan datangnya 1 Rajab 1446 H memberikan kesempatan luar biasa bagi kita untuk merenungkan perjalanan waktu dalam dua perspektif yang saling melengkapi: modernitas duniawi dan spiritualitas ukhrawi.

Dr. H. Muhammad Saleh, M.Ag.
Dosen IAIN Parepare
Wakil Ketua DPW BKPRMI Sul-Sel
Ketua Dikdasmen PDM Parepare

BKPRMISULSEL.id | Opini — Pergantian tahun sering menjadi momen refleksi dan harapan bagi masyarakat di seluruh dunia. Namun, perbedaan sistem kalender—Masehi dan Hijriah—menawarkan perspektif unik yang mencerminkan budaya, keyakinan, dan tradisi yang berbeda. Pada 1 Januari 2025 dan 1 Rajab 1446 H, kita dapat merenungkan makna pergantian tahun dari dua sudut pandang yang saling melengkapi.

1 Januari 2025: Refleksi Modernitas dan Harapan Global

Sebagai bagian dari kalender Masehi, 1 Januari telah menjadi simbol modernitas dan keterhubungan global. Di seluruh dunia, momen ini dirayakan dengan perayaan meriah seperti kembang api, doa, dan berbagai resolusi pribadi maupun kolektif.

Dalam konteks global, pergantian tahun Masehi sering kali menjadi pengingat untuk mengevaluasi pencapaian dan menyusun rencana masa depan. Resolusi tahun baru—baik untuk individu, organisasi, maupun negara—menjadi semangat universal untuk berubah menjadi lebih baik.

Namun, di balik kemeriahan ini, 1 Januari juga menyimpan tantangan: bagaimana menjadikan harapan-harapan itu lebih dari sekadar tradisi tahunan, tetapi benar-benar terwujud dalam tindakan nyata?

1 Rajab 1446 H: Momen Spiritual dan Persiapan Ramadan

Sebaliknya, 1 Rajab 1446 H mengingatkan umat Islam pada momen spiritual yang lebih mendalam. Bulan Rajab adalah salah satu dari empat bulan haram dalam Islam, di mana umat dianjurkan meningkatkan ibadah, memperbanyak amal saleh, dan menjauhi kemaksiatan.

Bagi Muslim, 1 Rajab sering kali menjadi titik awal persiapan menuju Ramadan, bulan suci penuh keberkahan. Ini adalah momen refleksi spiritual: sudahkah hati ini bersih? Sudahkah hubungan dengan Allah dan sesama manusia terjalin dengan baik?

Dalam konteks ini, pergantian tahun Hijriah lebih ditekankan pada aspek spiritualitas dan introspeksi, berbeda dengan euforia pergantian tahun Masehi yang lebih bersifat duniawi.

Makna yang Saling Melengkapi

Kedua momen ini, meskipun berasal dari sistem kalender yang berbeda, sebenarnya saling melengkapi. 1 Januari mengajarkan kita untuk bercita-cita tinggi dalam kehidupan dunia, sementara 1 Rajab mengingatkan pentingnya orientasi akhirat dalam setiap langkah.

Kombinasi antara visi duniawi dan ukhrawi ini mencerminkan esensi hidup manusia: menjadi khalifah di bumi sekaligus hamba Allah yang taat. Dengan menyatukan semangat keduanya, kita dapat menjalani tahun baru dengan keseimbangan antara harapan dunia dan persiapan akhir.

Pergantian tahun 1 Januari 2025 dan datangnya 1 Rajab 1446 H memberikan kesempatan luar biasa bagi kita untuk merenungkan perjalanan waktu dalam dua perspektif yang saling melengkapi: modernitas duniawi dan spiritualitas ukhrawi. Sebagai umat yang beriman, kita dituntut untuk menyikapi kedua momen ini dengan bijaksana, mengintegrasikan semangat memperbaiki kehidupan dunia sekaligus mendekatkan diri kepada Allah.

1. Tingkatkan Rasa Syukur atas Pergantian Waktu
Baik 1 Januari maupun 1 Rajab adalah tanda kasih sayang Allah yang terus memberikan kita kesempatan hidup dan beramal. Mari gunakan momen ini untuk mensyukuri nikmat umur, kesehatan, dan kesempatan untuk menjadi lebih baik.

Firman Allah:
“Demi waktu, sesungguhnya manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman, beramal saleh, saling menasihati dalam kebenaran, dan saling menasihati dalam kesabaran.” (QS. Al-‘Asr: 1-3)

2. Refleksi untuk Dunia dan Akhirat
Pergantian Tahun Masehi (1 Januari 2025): Gunakan momen ini untuk mengevaluasi pencapaian duniawi, seperti pekerjaan, pendidikan, dan kontribusi kepada masyarakat. Susunlah resolusi yang tidak hanya mengejar sukses materi, tetapi juga berorientasi pada kebermanfaatan bagi umat.

Datangnya 1 Rajab 1446 H: Sebagai salah satu bulan haram yang mulia, ini adalah waktu untuk introspeksi spiritual. Tingkatkan ibadah, perbanyak istighfar, dan persiapkan hati menyambut Ramadan.

3. Seimbangkan Harapan Dunia dan Akhirat
Islam mengajarkan keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat. Kita tidak hanya dituntut untuk sukses dalam hal duniawi, tetapi juga bertakwa kepada Allah sebagai bekal di akhirat. Jadikan pergantian tahun ini sebagai momentum untuk:
Menetapkan tujuan duniawi: Tingkatkan produktivitas, bangun relasi sosial yang baik, dan berkontribusi untuk kemajuan masyarakat.
Menetapkan tujuan akhirat: Tingkatkan kualitas ibadah, perbaiki akhlak, dan siapkan bekal amal untuk kehidupan abadi.

4. Jadikan Doa sebagai Kunci Perubahan
Saat menyambut 1 Januari dan 1 Rajab, jangan lupa panjatkan doa kepada Allah agar setiap langkah kita mendapat ridha-Nya:
Untuk dunia: Mohonlah kekuatan, keberkahan, dan kemudahan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Untuk akhirat: Mohonlah ampunan, rahmat, dan hidayah agar hidup ini selalu berada di jalan yang lurus.

5. Lakukan Perubahan Nyata
Kedua momen ini harus menjadi awal perubahan nyata. Jangan biarkan harapan hanya menjadi angan. Wujudkan dengan langkah kecil yang konsisten, baik dalam peningkatan profesionalisme di dunia maupun kedekatan dengan Allah.

Sinergi Dunia dan Akhirat

Menyambut pergantian tahun 1 Januari 2025 dan 1 Rajab 1446 H secara bersamaan adalah kesempatan emas bagi umat Islam untuk meraih kesuksesan dunia dan akhirat. Dengan sikap syukur, introspeksi, dan tekad memperbaiki diri, kita dapat menjalani tahun baru ini dengan semangat hijrah—berubah menjadi lebih baik dalam segala aspek kehidupan.

“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu di dunia.” (QS. Al-Qasas: 77)

Semoga Allah meridhoi langkah kita semua. Aamiin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *